Minggu, 16 Agustus 2015

    Siapa Bilang Wanita Tidak Bisa Duduk Dikursi Pemerintahan, Sekarang koko Agus Akan Memberikan Informasi Tentang Tokoh-tokoh Wanita Dunia Yang Pernah Menduduki CC

Berikut 9 Tokoh-tokoh Wanita Yang Menduduki Kepala Pemerintahan :

1.  Indira Priyadarshini Gandhi ( Perdana Mentri India )


     Indira Priyadarshini Gandhi (bahasa Hindi: इन्दिरा प्रियदर्शिनी गान्धी, dilafalkan: / ɪnd̪ɪraː prɪjəd̪ərʃɪniː gaːnd̪ʰiː /) (lahir di Allahabad, UP, India, 19 November 1917 – meninggal 31 Oktober 1984 pada umur 66 tahun) adalah Perdana Menteri India pada periode 19 Januari 1966 - 24 Maret 1977 dan berlanjut pada 14 Januari 1980 hingga ia mengalami pembunuhan pada 31 Oktober 1984.
Sebagai anak Perdana Menteri India yang pertama Jawaharlal Nehru dan ibu dari Rajiv Gandhi, Indira Gandhi merupakan seorang wanita yang penuh gejolak dan sangat kontroversial sebagai pimpinan partai politik dan politik negaranya. Pada 19 Januari 1966, ia terpilih sebagai Ketua Partai Kongres untuk menggantikan Lal Bahadur Shastri. Indira kemudian tewas dalam sebuah aksi penembakan pada 1984.
2. María Eva Duarte de Perón ( Perdana Mentri Argentina )


    María Eva Duarte de Perón (lebih dikenal dengan nama Evita (lahir di Los Toldos, kota kecil di Provinsi Buenos Aires, Argentina, 7 Mei 1919 – meninggal di Buenos Aires, Argentina, 26 Juli 1952 pada umur 33 tahun) adalah istri kedua Presiden Argentina Juan Domingo Perón (18951974) dan Ibu Negara Argentina sejak 1946 hingga wafatnya yang mengenaskan pada 1952. Meskipun ia tidak pernah secara resmi terpilih menjadi tokoh politik, sebagai Ibu Negara ia akhirnya memiliki lebih banyak kekuasaan dan pengaruh dalam pemerintahan daripada siapapun, kecuali suaminya. Di antara kaum miskin dan kelas pekerja Argentina, ia mempunyai kharisma yang tidak banyak tandingannya di luar monarkhi
Evita membentuk Yayasan Eva Perón, yayasan amal yang membangun ribuan rumah dan sekolah untuk kaum perempuan dan kaum miskin dan untuk pertama kalinya dalam sejarah Argentina menjamin tidak ada ketimpangan dalam pemeliharaan kesehatan untuk warganya. Evita juga memimpin pembentukan Partai Peronis Perempuan, yang merupakan partai politik perempuan pertama di negaranya.
Pada 1951, ia mengadakan kampanye agar dimungkinkan mencalonkan diri menjadi Wakil Persiden Argentina. Hal ini ditentang oleh militer Argentina, kaum elit, dan akhirnya suaminya sendiri. Andaikan Evita terpilih, ia akan menjadi wakil presiden perempuan pertama di dunia. (Gelar ini akhirnya jatuh ke tangan istri ketiga Perón, Isabel Perón, yang ironisnya berusaha meniru Evita.) Pada 1952 Evita mendapat gelar resmi "Pemimpin Rohani Bangsa".
3. Sirimavo Ratwatte Dias Bandaranaike ( Perdana Mentri Srilangka )

 

    Sirimavo Ratwatte Dias Bandaranaike (lahir 17 April 1916 – meninggal 10 Oktober 2000 pada umur 84 tahun) adalah seorang politisi Sri Lanka. Wanita ini menjabat Perdana Menteri Sri Lanka untuk tiga kali kurun waktu, yaitu pada periode1960-19651970-1977, dan 1994-2000. Ia merupakan perdana menteri wanita pertama di dunia. Ia juga seorang KetuaPartai Kebebasan Sri Lanka (Sri Lanka Freedom Party) dan istri dari perdana menteri Sri Lanka sebelumnya, Solomon Bandaranaike. Suaminya juga atasannya untuk ketiga kali saat dia menjabat sebagai perdana menteri. Ia juga seorang ibu dari Presiden Sri Lanka kelima, Chandrika Kumaratunga, yang mana ia sendiri sebagai perdana menteri untuk masa jabatan ketiga kalinya. Ia juga seorang ibu dari Menteri Pariwisata Sri Lanka Anura Bandaranaike dan Sunethra Bandaranaike yang tampil sebagai seorang filantropis.

4. Golda Meir ( Perdana Mentri Israel )


        Golda Meir (bahasa IbraniTentang suara ini גּוֹלְדָּה מֵאִיר ) (lahir Golda Mabovitz; pada lahir 3 Mei 1898 – meninggal 8 Desember 1978 pada umur 80 tahun) adalah salah seorang pendiri negara Israel.
  Meir pernah menjabat sebagai Menteri Perburuhan, Menteri Luar Negeri, dan Perdana Menteri keempat Israelpada periode 17 Maret 1969 - 3 Juni 1974. Sebagaimana dikatakan oleh BBC, Golda Meir adalah "Wanita Besi" dalam politik Israel jauh sebelum ungkapan itu diciptakan untuk Margaret Thatcher.[2] David Ben-Gurion pernah menggambarkannya sebagai "satu-satunya lelaki di dalam Kabinet (Israel)." Ia adalah perempuan pertama (dan hingga kini satu-satunya) yang menjadi Perdana Menteri Israel, dan PM perempuan ketiga di dunia[3].
5. Corazon Aquino ( Perdana Mentri Filiphina )


      Maria Corazon Sumulong Cojuangco Aquino (lahir di PaniquiTarlacFilipina , 25 Januari 1933 –meninggal diMakati1 Agustus 2009 pada umur 76 tahun), dikenal luas dengan 'Cory Aquino', adalah Presiden Filipina pada1986 – 1992. Dialah wanita Asia pertama yang tampil sebagai presiden wanita di dunia. Wanita ini adalah istri dari tokoh oposisi yang populer, senator Benigno Aquino Jr.. Suaminya terbunuh sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional Manila ketika kembali ke negaranya pada 21 Agustus 1983. Ia kemudian difigurkan oleh kalangan oposisi untuk menentang kekuasaan otokratik yang dilakukan Presiden Ferdinand Marcos.
6. Margaret Thatcher ( Perdana Mentri Inggris )


       Margaret Hilda Thatcher, Baroness ThatcherLGOMPCFRS, née Roberts (lahir di GranthamLincolnshire,Inggris13 Oktober 1925 – meninggal di London, Inggris, 8 April 2013 pada umur 87 tahun), adalah seorang politikus Britania Raya, Perdana Menteri Britania Raya dengan masa jabatan terlama sepanjang abad ke-20 (1979–1990), dan satu-satunya wanita yang pernah menduduki jabatan tersebut. Seorang jurnalis Sovietmenjulukinya "Wanita Besi" (Iron Lady), istilah yang kemudian dikait-kaitkan dengan politik dan gaya kepemimpinannya. Selaku Perdana Menteri, ia menerapkan kebijakan-kebijakan Konservatif yang kelak disebut sebagai Thatcherisme.
      Mengawali karier sebagai kimiawan riset sebelum menjadi barrister, Thatcher terpilih menjadi Anggota Parlemen (MP) untuk wilayah Finchley pada tahun 1959Edward Heath menunjuknya sebagai Menteri Negara untuk Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan pada tahun 1970. Tahun 1975, Thatcher mengalahkan Heath pada pemilihan ketua Partai Konservatif dan menjadi Ketua Oposisi, sekaligus wanita pertama yang memimpin partai politik besar di Britania Raya. Ia menjadi Perdana Menteri setelah memenangkan pemilu 1979.
7. Benazir Bhutto ( Perdana Mentri Pakistan )


     Benazir Bhutto (bahasa Urdu: بینظیر بھٹو) (lahir di Karachi21 Juni 1953 – meninggal di RawalpindiPakistan27 Desember 2007 pada umur 54 tahun) adalah perempuan pertama yang memimpin sebuah negara Muslim di masa pasca-kolonial. Bhutto yang karismatis terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan pada 1988, namun 20 bulan kemudian ia digulingkan oleh presiden negara itu yang didukung militer, Ghulam Ishaq Khan, yang secara kontroversial menggunakan Amandemen ke-8 untuk membubarkan parlemen dan memaksa diselenggarakannya pemilihan umum. Bhutto terpilih kembali pada 1993 namun tiga tahun kemudian diberhentikan di tengah-tengah berbagai skandal korupsi oleh presiden yang berkuasa waktu itu, Farooq Leghari, yang juga menggunakan kekuasaan pertimbangan khusus yang diberikan oleh Amandemen ke-8

8. Begum Khlaida Zia ( Perdana Mentri Pakistan )


       Begum Khaleda Zia (bahasa Bengali: বেগম খালেদা জিয়া, lahir di Distrik DinajpurIndia, sekarang daerahBangladesh barat laut, 15 Agustus 1945; umur 70 tahun) adalah Perdana Menteri Bangladesh yang terkini. Sebelumnya, ia menjabat perdana menteri pada periode 1991 hingga 1996 dan tampil sebagai perdana menteri wanita pertama di negara tersebut. Khaleda Zia dilantik kembali pada tahun 2001. Ia adalah janda presiden Ziaur Rahman serta mengetuai partai Partai Nasional Bangladesh (BNP) yang didirikan suaminya.
9. Mega Wati Soekarno Putri ( Presiden Indonesia )


      Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri atau umumnya lebih dikenal sebagai Megawati Soekarnoputri atau biasa disapa dengan panggilan "Mbak Mega" (lahir di Yogyakarta23 Januari 1947; umur 68 tahun) adalah Presiden Indonesia yang kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004. Ia merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan anak dari presiden Indonesia pertama, Soekarno, yang kemudian mengikuti jejak ayahnya menjadi Presiden Indonesia. Pada 20 September 2004, ia kalah suara dariSusilo Bambang Yudhoyono dalam Pemilu Presiden 2004 putaran yang kedua.
     Ia menjadi presiden setelah MPR mengadakan Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001Sidang Istimewa MPR ini diadakan dalam menanggapi langkah Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang membekukan lembagaMPR/DPR dan Partai Golkar. Ia dilantik pada 23 Juli 2001. Sebelumnya dari tahun 19992001, ia menjabat Wakil Presiden pada pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
     Megawati juga merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sejak memisahkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia pada tahun 1999.




0 komentar:

Posting Komentar